5/28/08

Jagalah Lisanmu !

بسم الله الرحمن الرحيم
الــــسـلام عليكم و رحمة الله و بركاتــــه

الحمد لله على كل حال و الصلاة و السلام على رسولنا محمد


Berikut petuah & nasehat serta astyar para salafus sholeh tentang pentingnya menjaga lisan .............




Telah bersabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa-sallam:

اِذَا قَلَّ الْعِلْمُ ظَهَرَ الْجَفَا وَاِذَا قَلَّتِ اْلآثَارُ كَثُرَتِ اْلاَهْوَاءُ وَلِهَذَا تَجِدُ قَوْمًا كَثِيْرِيْنَ يُحِبُّوْنَ قَوْمًا وَيَبْغَضُوْنَ قَوْمًا لاَجْلِ اَهْوَاءٍ لاَيَعْرِفُوْنَ مَعْنَاهَا وَلاَ دَلِيْلَهَابَلْ يُوَالُوْنَ عَلَى اِطْلاَقِهَا اَوْ يُعَادُوْنَ مِنْ غَيْرِ اَنْ تَكُوْنَ مَنْقُوْلَةً نَقْلاً صَحِيْحًا عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَسَلَّمَ وَسَلَفِ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَكُوْنُوْا هُمْ يَعْقِلُوْنَ مَعْنَاهَا وَلاَ يَعْرِفُوْنَ لاَزِمَهَا وَمَقْتَضَاهَا. رواه مالك


"Apabila (seseorang) kurang berilmu akan (mudah) menimbulkan perasaan benci dan tuduhan salah (kepada orang lain). Dan jika pengetahuan tentang athar (hadith dan perbuatan sahabat) hanya sedikit, akan ramai yang mengikut hawa nafsu. Berasal dari yang demikian itu, akan engkau temui suatu kaum (kumpulan) yang ramai mencintai (menyebelahi) kaum (kumpulan) yang lain hanya atas dasar hawa nafsu (bukan atas dasar kebenaran al-Quran atau al-Hadith) kerana tidak mengetahui (ilmu)nya dan dalilnya. Sedangkan mereka mendukung atau memusuhi (satu kumpulan) tanpa mengikut (landasan) hadith yang sahih dari Nabi dan dari Salaf ummah ini, mereka tidak mengetahui makna (al-Quran dan al-Hadith) dan tidak mengetahui apa yang dikehendaki (oleh hadith) tersebut dan tidak tahu untuk mempraktikkannya". H/R Imam Malik.


عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَدَابِرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا

"Dari Abi Hurairah berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Aku peringatkan kamu dari prasangka sesungguhnya prasangka itu adalah bisikan yang paling bohong. Dan janganlah kamu mencari-cari rahasia (kelemahan, ke’aiban dan keburukan saudaranya), janganlah berpresangka (yang bukan-bukan), janganlah kamu melakukan pertengkaran, jangan berhasad (dengki), jangan saling membenci , janganlah membelakangkan (saudaramu seagama). Dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara". H/R al-Bukhari.

عَنْ حَارِثَةِ بْنِ النُّعْمَان قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلاَثٌ لاَزِمٌ ِلاُمَّتِى : اَلطِّيَرَةُ وَالْحَسَدُ وَسُوْءُ الظَّنِّ. فَقَالَ : وَمَا يُذْهِبُهُنَّ يَارَسُوْلَ اللهِ مِمَّنْ هُنَّ فِيْهِ ؟ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا حَسَدَ فَاسْتَغْفِرِ اللهَ وَاِذَا ظَنَنْتَ فَلاَ تُحَقِّقْ وَاِذَا تَطَيَّرْتَ فَامْضِ
"Dari Haritha bin an-Nukman berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Tiga perkara yang sentiasa ada pada umatku: Kepercayaan dengan ramalan sial. Hasad/ dengki. Prasangka buruk . Beliau bertanya: Apakah yang dapat menghilangkan dari itu (semua) wahai Rasulullah bagi orang yang telah ada pada dirinya perkara-perkara tersebut? Baginda bersabda: Apabila berhasad dengki mintalah ampun, apabila berprasangka buruk janganlah diteruskan dan apabila mempercayai tataiyur( ramalan sial ) hendaklah dihapuskan". H/R at-Tabrani.
عَنْ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ : وَلاَ تَظُنُّ بِكَلِمَةٍ خَرَجَتْ مِنْ اَخِيْكَ الْمُؤْمِنِ اِلاَّ خَيْرًا.

"Dari Umar bin Al-Khatab beliau berkata: Janganlah kamu berprasangka (buruk) dengan kalimat yang keluar dari (mulut) saudara kamu yang mukmin kecuali yang baik". Lihat Tafsir Ibn Kathir, jld. 4, m/s 271.

Imam Sa’id al-Musayyib rahimahullahu berkata :

ليس من عالم ولا شريف ولا ذوفضل إلا وفيه عيب ولكن من الناس من لاينبغي أن تذكر عيوبه زمن كان فضله أكثر من نقصه ذهب نقصه لفضله.

“Tidak ada seorang alim pun, ataupun seorang yang mulia dan memiliki keutamaan, melainkan ia pasti memiliki cela. Akan tetapi ada sebagian manusia yang tidaklah sepatutnya mereka menyebutkan cela-cela para ulama ini. Barangsiapa yang keutamaannya lebih banyak dariada kekurangannya, niscaya hilanglah kekurangannya karena banyaknya keutamaannya.”
[ Disebutkan oleh Imam Ibnu Abdil Barr di dalam at-Tamhid (III/283); melalui perantaraan Aqwaal wa Fatawa (op.cit.) hal. 9.]

قال الإمام أبو حاتم بن حبان البستي في كتابه روضة العقلاء ونزهة الفضلاء (ص:45): " الواجب على العاقل أن يلزم الصمت إلى أن يلزمه التكلم، فما أكثر من ندم إذا نطق، وأقل من يندم إذا سكت، وأطول الناس شقاءً وأعظمهم بلاءً من ابتلي بلسان مطلق، وفؤاد مطبق ".

Imam Abu Hatim bin Hibbaan Al Busty berkata dalam kitabnya Raudhatul 'uqalaa' halaman (45): Suatu hal yang wajib dilakukan oleh orang yang memiliki akal sehat bahwa ia selalu diam sampai datang waktunya untuk berbicara, betapa banyaknya orang yang menyesal setelah ia berbicara, dan sedikit orang yang menyesal apabila ia diam, orang yang paling panjang penderitaanya dan paling besar cobaanya adalah orang yang memiliki lidah yang lancang dan hati yang terkatup.

"، ونقل عن بعضهم أنه قال: " لو كنتم تشترون الكاغد للحفظة لسكتم عن كثير من الكلام ".

Dinukil dari sebagian ulama: jikalau seandainya kalian yang membelikan kertas untuk malaikat yang mencatat amalan, sesungguhnya kalian akan memilih lebih banyak diam dari pada banyak bicara.

وقال أيضاً (ص:47): " الواجب على العاقل أن يُنصف أذنيه من فيه، ويعلم أنه إنما جُعلت له أذنان وفم واحدٌ ليسمع أكثر مما يقول؛ لأنه إذا قال ربما ندم، وإن لم يقل لم يندم، وهو على رد ما لم يقل أقدر منه على رد ما قال، والكلمة إذا تكلم بها ملكته، وإن لم يتكلم بها ملكها ".

Dan ia (Ibnu Hibbbaan) berkata lagi dalam kitabnya tersebut, halaman (47): ?Suatu hal yang wajib dilakukan oleh orang yang memiliki akal sehat bahwa ia lebih banyak mempergunakan telinganya dari pada mulutnya, untuk ia ketahui kenapa dijadikan untuknya dua buah telinga satu buah mulut, supaya ia lebih banyak mendengar dari pada berbicara, karena apabila berbicara ia akan menyesalinya, tapi bila ia diam ia tidak akan menyesal, sebab menarik apa yang belum diucapkannya lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah diucapkannya, perkataan yang telah diucapkannya akan mengikutinya selalu, sedangkan perkataan yang belum diucapkannya ia mampu mengendalikannya.

وقال أيضاً (ص:49): " لسان العاقل يكون وراء قلبه، فإذا أراد القول رجع إلى القلب، فإن كان له قال: وإلا فلا، والجاهل قلبه في طرف لسانه، ما أتى على لسانه تكلم به، وما عقل دينه من لم يحفظ لسانه ".

Imam Ibnu Hibbaan berkata lagi masih dalam kitabnya tersebut, halaman (49): Orang yang berakal sehat lidahnya dibelakang hatinya, apabila ia ingin berbicara, ia kembalikan kepada hatinya, jika hal itu baik untuknya baru ia bicara, jikalau tidak maka ia tidak bicara, orang yang dungu (tolol) hatinya dipenghujung lidahnya, apa saja yang lewat diatas lidahnya ia ucapkan, tidaklah paham tentang agama orang yang tidak bisa menjaga lidahnya.

، قال الحافظ ابن رجب في شرحه من كتابه جامع العلوم والحكم [2/147]فمن زرع خيراً من قول أو عمل حصد الكرامة، ومن زرع شراً من قول أو عمل حصد غدا الندامة ".

Al Hafiz Ibnu Rajab mensyarahkan hadits tersebut dalam kitabnya Jami'ul 'Ulum wal Hikam (2/147): barangsiapa yang menabur kebaikan baik berupa perkataan ataupun perbuatan ia akan menuai kemulian, sebaliknya barangsiapa yang menabur kejelekkan baik berupa perkataan ataupun perbuatan ia akan menuai penyesalan.

ونقل [2/149] عن يونس بن عبيد أنه قال: " ما رأيت أحداً لسانه منه على بال إلا رأيت ذلك صلاحاً في سائر عمله "،

Kemudian Ibnu Rajab menukil sebuah perkataan dari Yunus bin Ubaid, sesungguhnya ia berkata: Tidak seorangpun yang aku lihat yang lidahnya selalu dalam ingatannya, melainkan hal tersebut berpengaruh baik terhadap seluruh aktivitasnya.

وعن يحيى بن أبي كثير أنه قال: " ما صلح منطقُ رجل إلا عرفت ذلك? في سائر عمله، ولا فسد منطق رجل قط إلا عرفت ذلك في سائر عمله ".

Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsrir, bahwa ia berkata: tidak aku temui seorangpun yang ucapannya baik melainkan hal tersebut terbukti dalam segala aktivitasnya, dan tidak seorangpun yang ucapannya jelek melainkan terbukti pula hal tersebut dalam segala aktivitasnya.

قال الحافظ المنذري في الترغيب والترهيب [1/65] تعليقاً على حديث " إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من إحدى ثلاث ... " الحديث، قال: " وناسخ العلم النافع له أجره وأجر من قرأه أو نسخه أو عمل به من بعده ما بقي خطه والعمل به؛ لهذا الحديث وأمثاله، وناسخ غير النافع مما يوجب الإثم، عليه وزره ووزر من قرأه أو نسخه أو عمل به من بعده ما بقي خطه والعمل به؛ لما تقدم من الأحاديث { من سن سنة حسنة أو سيئة }، والله اعلم ".

Berkata Al Hafiz Ibnu Munzir dalam kitabnya Attarghib wa Attarhiib (1/65) dalam mengomentari hadits:
((إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ إِحْدَى ثَلاَثَ ....)).
Apabila anak adam meninggal maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga hal
Ia (Ibnu Munzir) berkata : Orang yang mencatat ilmu yang berguna baginya pahala dan pahala orang yang membacanya atau orang menyalinnya atau beramal dengannya sesudahnya selama tulisan tersebut dan beramal dengannya masih tetap ada, sebaliknya orang yang menulis hal yang tidak bermanfaat adalah diantara sesuatu yang mewajibkan dosa, baginya dosanya dan dosa orang yang membacanya atau menyalinnya atau beramal dengannya sesudahnya selama tulisan tersebut dan beramal dengannya masih tetap ada, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits-hdits yang telah berlalu diantaranya hadits:
((مَنْ سَنَّ سُنَةً حَسَنَةً أَوْ سَيِّئَةً )).
Barangsiapa yang membuat sunnah yang baik atau yang jelek, hanya Allah yang maha tahu

وقال أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضي الله عنه: " ولا تظنن بكلمة خرجت من أخيك المؤمن إلا خيراً، وأنت تجد لها في الخير محملا " ذكره ابن كثير في تفسير آية سورة الحجرات.

Berkata Amirul Mukminiin Umar bin Khatab: Janganlah kamu menyangka terhadap sebuah perkataan yang keluar dari mulut saudaramu yang beriman kecuali terhadap hal yang baik, saat engkau dapat untuk membawanya kearah yang baik. (disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam mentafsirkan surat Alhujurat).


كن على حذر من الكريم اذا أهنته , و من العاقل اذا أحرجته , و من اللئيم اذا أكرمته ,"و من الاحمق اذا مازحته " و من الفاجر اذا عاشرته ," اني ذقت الطيبات كلها فلم أجد أطيب من العافية , , و نقلت الحديد و الصخر فلم أجد اثقل من الدين " اعلم أن الدهر يومان : يوم لك و يوم عليك فان كان لك فلا تبطر , و ان كان عليك فاصبر فكلاهما سينحسر

Berhati-hatilah kamu dari orang yang mulia dan terhormat jika kamu menghinakannya , dan dari orang yang pandai jika kamu padang sebalah mata, dan dari orang yang hina jika kamu memuliakannya, dan dari orang yang fajir ( suka bermaksiyat ) jika kamu mempergaulinya, , sesungguhnya aku telah merasakan kebaikan semuanya dan tidak lah aku dapati hal yang lebih baik kecuali al aafiyah ( sehat dan selamat ), dan aku sudah pernah mengangkat besi dan batu karang dan tidaklah aku dapati yang paling berat kecuali beratnya hutang, " ketahuilah sesungguhnya masa ( waktu ) itu hanya ada dua hari, hari kebahagian bagimu dan hari kesedihan ( cobaan ) untukkmu , maka jika hari itu kamu bahagia janganlah kamu sombong ( lupa ) adapun jika hari itu adalah hari kesedihan bagimu maka bersabarlah , karena kedua hari itu pasti akan berlalu & di perhitungkan.

قال جعفر بن محمد : من كان فيه ثلاث فقد وجب له على الناس أربع : اذا خالطهم لم يظلمهم , و اذا حدثهم لم يكذبهم , و اذا وعدهم لم يخلفهم .و على الناس أن يظهروا عدله , و أن تكمل فيهم وروءته , وأن يجب عليهم أخوته , وأن يحرم عليهم غيبه

Berkata ja'far bin muhammad : barang siapa memiliki tiga perangai maka manusia wajib memenuhi baginya empat perkara, pertama jika bergaul dengan mereka jangan mendholiminya kedua jika berbicara dengan mereka jangan berdusta, ketiga jika berjanji jangan pernah mengingkarinya, maka manusia akan harus memberikan empat hal ,pertama hendaknya bagi manusia menampakkan keadilan, kedua hendaknya menyempurnakan akhlaq perangai yang baik, dan ketiga hendaknya menjadikanya saudara, dan keempat hendaknya menutupi aib dan keburukanya.

لما قدم حاتم الأصم الى الامام أحمد قال له الامام : أخبرني كيف السلامة من الناس ؟ قال حاتم : بثلاثة اشياء : تعطيهم من مالك و لا تأخذ من مالهم , و تقضي لهم حقوقهم و لا تطالب بحقوقك , و تصبر على أذاهم و لا تؤذيهم .

Tatkala hatim al asom datang kepada imam ahmad , berkata imam ahmad kepadanya: beritahukan kepadaku gimana cara bisa selamat dari manusia ? maka berkata hatim : dengan tiga perkara. Satu : kamu berkan harta kamu dan jangan ambil harta mereka, kedua: kamu tunaikan hak-hak mereka namun jangan kau minta dari mereka hak-hak kamu, dan ketiga : kamu bersabar atas ganguan mereka dan jangan ganggu mereka.


كان فتى من طي يجلس الى الأحنف و كان يعجبه فقال له: يا فتى هل تزين نفسك بشيء ؟ قال : نعم , اذا حدثت صدقت و اذا حدثت استمعت , و اذا عاهدت و فيت , و اذا وعدت أنجزت , واذا أؤتمنت لم أخن . فقال الآحناف هذة المروءة حقا .

Ada seorang pemuda dari thoi duduk di dekat al ahnaf , dan ahnaf sangat kagum kepada pemuda itu , dan beliau bertanya: apakah engkau menhiasai dirimu dengan sesuatu ? maka pemuda itu menjawab : iya , perhiasaanya adalah: jika aku berkata berkata dengan benar, jika aku diajak bicara aku mendengarkannya, dan jika aku berjanji setia aku menepatinya, dan jika aku diberi janji aku menunaikannya, jika aku diserahi amanat aku tidak pernah menghianatinya, maka ahnaf berkata: sungguh ini adalah sifat-sifat yang baik.

اجتمــــع قــس بـــن ســاعــدة و أكثـــم بـــن صيـــفـــي فــقـــال أحــدهــمــا لصــاحبــه : كــــم و جــدتَ فــي ابــن آدم مــن العيـــوب ؟ قــال : هــي أكثـــر مــن أن تحـــصـــى , و قــد وجــدتُ خصــلــة اذا اســتعــملــها الانســـان ستـــرت عيـــوبـــه. قــال : ومــا هــي ؟ قــال : حفــــط اللــســــــان

qoos bin sa'adah berkumpul bersama aksam bin shoifii, maka berkata salah satu dari keduannya kepada temannya : berapa banyak engkau dapati pada manusia kesalahan & aib ? maka dia menjawab : dia banyak sekali dan tidak dapat kamu hitung , akan tetapi aku dapati satu perangai , jika manusia mengunakanya maka akan menutupi semua aibnya . apa itu : jawabnay : jagalah lisan ?


قِيلَ لِلْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ إنَّ فُلَانًا اغْتَابَك فَبَعَثَ إلَيْهِ طَبَقَ حَلْوَى وَقَالَ بَلَغَنِي أَنَّك أَهْدَيْت إلَيَّ حَسَنَاتِك فَكَافَأْتُك

Suatu hari Hasan Al Bashri mendapatkan berita bahwa seseorang telah menggunjingnya (ghibah). Maka Hasan Al Bashri mendatangi orang tersebut dengan membawa sepiring kue manis, lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar bahwa Anda telah menghadiahkan kepada saya pahala Anda, maka hari ini saya ingin membalas kebaikan Anda"


سئل الشافعي رحمه الله عن مسألة.فقيل له: ألا تجيب رحمك الله!فقال: حتى أدري الفضل في سكوتي أو في جوابي.

Imam Syafi'I pernah ditanya: "Mengapa engkau tidak menjawab pertanyaan?"Beliau menjawab: "Agar aku dapat memahami mana yang lebih utama, diam atau menjawab pertanyaan"


مر ابراهيم بن أدهم برجل يتحدث بما لا يغنيه , فوقف عليه فقال : كلامك عهذا ترجو به الثواب ؟ قال لا . قال : أفتأمن عليه العذاب ؟ قال : لا .قال: فما تصنع بكلام لا ترجو عليه ثوابا ,و تخاف منه عقاب! عليك بذكر الله تعالى

ibrahim bin adhim melewati seorang laki-laki yang sedang berbicara yang tak ada gunanya, maka belaiu berhenti dan bertanya : apakah kamu mengira akan mendapatkan pahala dengan ucapanmu itu ? maka orang ini menjawab : tidak, beloau bertanya lagi : apakah kamu akan merasa aman dari siksaan akibat ucapanmu tadi ? dia menjawab ; tidak , maka kenapa kamu berkata dan berbicara yang tidak mendapat pahala dan dan belum tentu selamat dari dosa , maka hendaklah kamu berdzikir kepada Allah


عن طاهر الزهري قـــال : كان رجل يجلس الى أبي يوسف فيطيـــل الصمـــت , فقـــال لـــه أبو يــوسف :ألا تتـــكلــم ؟ قــال بلى ! متــــى يفطر الصـــائم , فقــال : اذا غـــابت الشمـــس . قــال : فان لـــم تغـــب الى نصـــف الليــــل ؟ فضحــــك أبــو يــوسف و قــال : أصبـــت فــي صمتـــك , و أخطـــأت أنا فــي استـــدعــائـــى لنطــقـــك

dari thahir az zuhrii dia berkata : ada seorang laki-laki duduk di samping abu yusuf, dan orang ini diam terus, maka bertanya abu yusuf : kenapa kamu ngak berbicara, orang ini menjawab : " tentu aku bicara, kapan waktunya berbuka puasa ? maka abu yusuf menjawab : jika tengelam matahari, laki-laki ini bertanya : jika sampai pertengahan malam tidak tenggelam ? , maka tertawalah abu yusuf sambil berkata : kamu benar dalam diammu , dan aku salah telah menyuruh kamu berbicara.


كتب رجل لحكيم يقول : لم تبخل على الناس بالكلام ؟ فقال ان الخالق سبحانه قد خلق لك أذنين و لســــان واحــد لتسمــع أكثـــر ممـــا تقــول , لا لتقول أكثـــر ممـــا تسمـــع

Seorang laki-laki menulis surat kepada seorang hakim, dia berkata : janganlah kamu pelit untuk berbicara kepada manusia, maka dijawab : " sesunggunya al khaliq subhanah telah menciptakan bagimu dua telinga dan satu lisan, untuk mendengarkan apa-apa yang lebih banyak dari perkataanmu, bukan untuk lebih banyak berkata dari apa yang kamu dengar.

مــن راقـب النــاس لـم يظفـر بحـاجتـه و فـاز بالطيــبات الــفاتـــك اللهـج

barang siapa suka memperdulikan prilaku orang lain ia akan gagal meraih bahagia sedang orang yang gagah berani akan berhasil meraih kebaikan


احـــرص علــى جمــع الفضائل و اجتهد و اهجر ملامة من تشفى او حسدو اعلم بان العمر موسم طاعة قبلت و بعد الموت ينقطع الحسد

Berusahalah selalu menghimpun keutamaan dan bersungguh-sungguhlah Abaikan dan biarkan celaan pencaci maki dan sipendengki ketahuilah bahwa umur itu adalah saat-saat kebaikan diterima dan setelah kematiaan kedengkian itu terputus dengan sendirinya



لســـان العـــــاعل مــن وراء قلبــــــه , فــاذا أراد الكــــــلام تفـــكــــر فــان لـــه قــال, و ان كان عليـــــه سكــــت . و قلــــب الأحمــــق مــن وراء لســــانـــه فاذا أراد أن يقــول قــال, فان كان لـــه سكـــت , وان كان علـــه قــال

"lisannya orangyang berakal di balik hatinya, jika dia ingin berbicara berpikir, jika cocok dan sesui dengan nuraninya dia berkata, namun jika bertentangan dengan hatinya dia diam , adapun hatinya orang jahil dan bego aada di balik lisannya, jika dia ingin berkata langsung saja berkata ( tanpa berfikir ), jika sesui hati di balik lisanya dia berkata jika bertentangan dengangya juga tetap berkata


يخـاطبني السفـيه بكل قبـح فـأكـره أن أكـون لـه مجـيـبـا
يزيد سـفاهة فأزيد حـلمـا كـعـود زاده الاحـراق طـيـبـا

Orang dungu mengajakku berbicara dengan kasar
aku enggan menjawabnya
Dia tambah kedunguannya, aku menambah kelembutan
bak kayu yang dibakar dalam api.

ولقد أمر على السفيه يسبني فمضيت ثمة قلت لا يعنيني
Aku berjumpa dengan orang bodoh yang mencelaku
Kutingalkan dia seraya berkata : " aku tak peduli "

اذا نطق السفيه فلا تجبه فخير من اجابته السكوت
Jika orang bodoh bicara jangan kau timpali
Sebab sebaik-baiknya jawaban baginya adalah diam seribu bahasa

احفظ لسانك أيها الانسان لا يلدغنّك انـه ثعبـان
كم في المقابر من قتيل لسانه كانت تهاب لقاءه الأقران
Jagalah lidahmu wahai manusia,
jangan sampai ia mematukmu karena ia adalah ular.Berapa banyak kuburan yang dipenuhi oleh korban lidah.
Dahulu teman-temannya enggan berjumpa dengannya.

احذر لسانك أن يقول فتبتلى إن البلاء موكل بالمنطق
Jaga lidahmu untuk berujar dari petakaSebab petaka itu bergantung pada ucapan
فالبهت عندكم رخيص سعره حثوا بلا كيل ولا ميزان
Di sisi kalian dusta itu sangat murah harganyaTanpa ditakar dan ditimbang mereka menghamburkannya

قال حاتم :و أغفر عوراء الكريم ادخاره و أعرض عن شتم اللئيم تكرما
hatim berkata :aku ampuni kata-kata buruk orang mulia sebagai simpanan dan aku berpaling dari cemoohan orang yang suka mencela sebagai kemuliaan
احفظ الصوت إن نطقت بليلوالتفت بالنهارقبل الكلام
Jagalah suara bila bertutur di malam hari... Lihat sekeliling sebelum berkata di siang hari

ايـــــــاك أن تضـــــرب بلـــــــســا نـــك عنقــــــك
"berhati-hatilah dengan lisanmu karenanya bisa memengal lehermu"
postingan ini bisa donwload filenya di :
bentuk PDF :
Bentuk MMS WORD :
file-file lainnya bisa buka di :

No comments: